Seorang pria di Dusun Bakong Dasan, Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Lombok Barat bernama Saiful Bahri layak mendapat julukan 'pejantan tangguh'. Pria berusia 28 tahun itu sukses menikahi dua wanita sekaligus pada hari Sabtu kemarin, 20 Juni 2020.
Poligami barangkali memang sudah menjadi hal yang lazim di kalangan pemeluk agama Islam, namun poligami yang dilakoni Saiful berbeda. Karenanya, kata 'sekaligus' di sini perlu digarisbawahi sebab Saiful mempersunting dua wanita di saat bersamaan; bukan menikahi seorang wanita dulu lalu disusul seorang wanita lain di waktu lain seperti pelaku poligami pada umumnya.
Yang menarik, Saiful bukanlah pria berkantong tebal yang dapat dengan mudah memikat perempuan. Dia "cuma" lelaki sederhana--jika bukan miskin--yang hanya bermodal cinta dan keberanian dalam melamar Hariani dan Mustiawati.
Dia bahkan tak memiliki pekerjaan maupun penghasilan tetap dan karenanya dapat dikategorikan sebagai pengangguran. Sebelumnya dia merantau ke Malaysia, bekerja sebagai TKI. Sembilan tahun lamanya dia bekerja di negeri jiran dan dia baru pulang enam bulan yang lalu.
Saiful hanya perlu membayar maskawin Rp 4 juta untuk menikahi dua perempuan tersebut. Hariani dan Mustiawati masing-masing diberi maskawin Rp 2 juta.
Pernikahan mereka juga disaksikan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sejumlah kerabat dan warga sekitar.
Dalam foto-foto dan video pernikahannya yang viral, tampak bahwa prosesi pernikahan berjalan lancar tanpa ada gangguan sedikitpun. Baik keluarga Hariani maupun Mustiawati sama-sama merestui dan ikhlas anak perempuan mereka dinikahi oleh Saiful.
Pertama, Saiful mengucap ijab kabul untuk Hairani terlebih dahulu.
"Saya terima nikahnya Hariani dengan maskawin 2 juta rupiah dibayar tunai," ucapnya dengan mantap, lantas disambut ucapan syukur oleh hadirin yang menyaksikan.
Selanjutnya, Saiful menikahi Mustiawati dengan ucapan yang tak kalah semangat. "Saya terima nikahnya Mustiawati dengan maskawin 2 juta rupiah dibayar tunai."
Selepas ijab kabul, Saiful, dengan menggandeng kedua istrinya, diarak menuju tempat terbuka, semacam aula, untuk didoakan. Di situ juga ada seorang yang diduga ustaz, menjelaskan dalil yang membenarkan poligami yang dilakukan Saiful dengan mengutip dan menafsirkan sendiri ayat Alquran.
"Asal dari perintah nikah itu poligami, bukan monogami. Nikahi wanita yang kalian suka," kata pria tersebut dengan pengeras suara.
Saat diwawancarai, Saiful mengaku tidak punya rahasia khusus dalam menaklukkan Hariani dan Mustiawati. Ia mengaku cinta di antara mereka bertiga memang sudah terjalin sejak tiga bulan belakangan dalam hubungan berstatus pacaran.
Selama pacaran, Saiful bahkan tidak pernah bertemu orang tua Hairani maupun Mustiawati. Mereka juga jarang bertemu dan lebih sering berhubungan melalui telepon. Namun, melalui telepon itulah Saiful mampu membuat Hairani dan Mustiawati klepek-klepek hingga rela dimadu.
"Lebih banyak teleponan aja, saya rayu dari telepon," ucap Saiful sambil senyam-senyum.
Memang diakui Saiful kalau awalnya dia tidak ada kehendak menikahi keduanya sekaligus. Ia hanya akan menikahi salah seorang di antara mereka yang memang bersedia.
"Rupanya dua-duanya mau (saya nikahi). Jadi ya, saya nikahi dua-duanya," katanya.
Saiful bukannya tak tahu bahwa saat ini sedang masa-masa sulit karena Pandemi Corona. Tapi dia tidak khawatir sedikitpun akan kemungkinan tidak sanggup menafkahi dua istrinya tersebut.
"Rezeki, kan, Allah yang ngatur. Jalani aja, pasti bisa," katanya.
Mustiawati sendiri, yang duduk di samping Saiful sambil menuangkan minuman saat diwawancarai, tampak sumringah dan tersenyum malu. Dia mengaku mau menjadi istri Saiful walaupun dimadu karena sudah terlanjur sayang. Selain itu, dia luluh pada Saiful karena berwatak polos dan lugu.
"Dia baik, polos," ujarnya, seraya menegaskan kalau dirinya siap berbagi kasih dengan Hariani dan tidak cemburu.
0 Response to "Pria Pengangguran di Lombok Barat Sukses Nikahi Dua Wanita Sekaligus, Maharnya Bikin Kaget!"
Post a Comment